Kamis, 17 Mei 2012

Telat Registrasi Status Mahasiswa Ngambang

3 komentar
BHASKARA- Sebagian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokererto (UMP) tak lagi mendapat kejelasan terkait statusnya saat ini. Pasalnya Wakil Rektor (WR)  II selaku bidang administrasi, Drs Joko Purwanto MSi mengambil alih kebijakan mencutikan mahasiswa yang telat registrasi semester genap.
Kebijakan terkait pengambilan keputusan status mahasiswa seharusnya dipegang WR I bidang akademik, Furqonul Aziz.
Menanggapi masalah ini puluhan mahasiswa menduduki ruang sidang Gedung Rektorat lantai dua untuk mengadakan audiensi memperjuangkan hak mahasiswa.
Audiensi mengundang WR I dan WR II untuk meminta kejelasan status mahasiswa. Namun WR I berhalangan hadir sehingga menambah geram emosi mahasiswa.
Seperti yang disampaikan Presiden Mahasiswa (Presma), Andi Wahyono bahwa mahasiswa meminta kejelasan terkait statusnya saat ini.
Continue reading →
Kamis, 10 Mei 2012

Peniadaan Remidial Teaching Dipertanyakan

0 komentar
Ketika arti dan konsep remidial teaching (RT) dipertanyakan, haruskah  
ditiadakan atau perlu dikaji ulang???

Sudah lima tahun Remedial Teaching (RT) dilaksanakan. Namun, di tahun 2011 ini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengambil kebijakan meniadakan RT. Melalui pengumuman No. A12.11/395-Spu/FKIP/VI/2011 yang diedarkan, FKIP tidak menyelenggarakan ujian ulang di semester genap kemarin. Mereka beralasan karena tingginya volume pekerjaan dosen, penertiban penerbitan KHS, dan target produktifitas lulusan tidak tercapai.
Berbagai respon civitas akademika di FKIP pun mencuat. “Saya sangat keberatan kalau Remidial teaching ditiadakan, masa saya harus mengulang tahun depan, bukannya cepet lulus tapi malah semakin lama saja saya kuliah di UMP,” Tutur Nur Abdulillah Hanajih, mahasiswa FKIP prodi bahasa dan sastra indonesia.
Lain halnya dengan Hentri Khalifah salah satu mahasiswi FKIP, “Saya sepakat dengan ditiadakannya remedial teaching karena pelaksanaan RT pun tidak maksimal. Dua kali pertemuan tidaklah cukup memberikan pemahaman lebih tentang materi yang belum dikuasai. Selain itu biayanya pun cukup mahal.” Ia menambahkan, akan lebih baik jika mengulang mata kuliah di semester berikutnya.
Continue reading →

Politik Ideologi Pendidikan

1 komentar
Judul Buku                             : Politik Ideologi Pendidikan
Pengarang                               : Arif Rohman
Penerbit                                   : LaksBang Mediatama Yogyakarta
Tebal Buku                             : xxiii, 226 hlmn, 2 cover
Tahun Terbitan dan Cetakan   : 2009, cetakan 1
Harga                                      : Rp 45.000,00
                                                                          


Sebagian besar masyarakat memiliki keinginan untuk maju berkembang menjadi lebih baik. Hal tersebut dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya melalui pendidikan. Upaya memajukan masyarakat melalui pendidikan akan tercapai melalui rekayasa politik. Maksudnya melalui penetapan pendekatan, metode, strategi perumusan dan penerapan kebijakan politik yang mengatur secara ketat penyelelenggaraan pendidikan, atau biasa disebut dengan kebijakan pendidikan.
Ada banyak ideologi politik yang dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat maupun bangsa-bangsa di dunia. Dalam sejarahnya, ada lima ideologi besar yang dianut oleh mayoritas bangsa-bangsa di dunia, yaitu liberalisme, konservatisme, sosialisme, komunisme, fasisme, dan anarkhisme. Semua ideologi tersebut bila direntangkan pada sebuah kontinum ideologi, maka masing-masing ideologi tersebut dapat ditempatkan pada posisi kiri, tengah dan kanan. Indonesia sendiri menganut ideologi pancasila. Masing-masing ideologi yang telah disebutkan memiliki ajaran dan cita-cita yang berbeda dalam mewujudkan formasi sosial masyarakat. Dalam dunia politik, ideologi berguna sebagai alat untuk menciptakan kondisi yang dapat membantu keberhasilan dalam pencaturan politik.
Continue reading →

Arah Gerak Pers Mahasiswa

0 komentar
Gerakan mahasiswa yang masih terekam jelas dalam ingatan kita adalah masa reformasi 1998. Masa runtuhnya orde baru merupakan bukti perjuangan mahasiswa beserta masyarakat dalam menumbangkan kekuatan rezim. Satu hal yang harus disadari oleh mahasiswa adalah telah melekatnya “agent of change” dalam diri mahasiswa. Ini tentunya bukan hal sepele dengan emblem agen perubahan yang berada di pundak mahasiswa. Mahasiswa harus mampu berinovasi sekaligus melakukan gerakan sosial yang massif, tentunya berjuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat.
Namun, dewasa ini bukan tanpa halangan bagi mahasiswa untuk melakukan gerakan sosial. Problem iklim kampus yang semakin hari semakin melakukan penekanan kepada mahasiswa, dengan  menjadikan IPK sebagai satu tolak ukur keberhasilan dalam kegiatan akademis. Ini tentunya membuat mereka menjadi terpaku dalam satu tujuan, yaitu memperoleh IPK yang maksimal. Sehingga kegiatan penunjang  kreatifitas (non kuliah) menjadi kurang diminati. Dalam hal ini adalah minimnya partisipasi mahasiswa dalam mengolah organ-organ kemahasiswaan yang berada disekitarnya.
Continue reading →

Titik Nadi Pers Mahasiswa

0 komentar
Persma Pra Kemerdekaan
Pers Mahasiswa (persma) yang kental dengan aroma pergerakan kaum intelektual telah mengambil peran penting dalam upaya membangkitkan semangat perjuangan. Perjalanan persma memang selalu mengalami perubahan di setiap zamannya. Pada masa perjuangan mengambil alih sebagai media pergerakan melawan imperialisme dan kolonialisme Belanda. Embrio persma muncul sekitar 1908-an, ini dicikal bakali dengan adanya pemuda Indonesia yang menuntut pendidikan di sekolah-sekolah Belanda.
Mereka bertujuan menginformasikan kepada rakyat Indonesia pada saat itu dalam keadaan terjajah. Kemudian antara tahun 1914-an sampai 1938-an, pertumbuhan persma bak bunga di musim semi. Seperti lahirnya “Jong java”, “Jong Celabes”, “Oesaha Moeda”, “Soeara Indonesia Moeda”, serta keikutsertaan Soekarno dan Hatta dengan menerbitkan Indonesia Merdeka dan Fikiran Rakyat. Mereka berusaha mengkritisi pemerintahan kolonial Belanda yang menyengsarakan rakyat Indonesia.
Dalam perjalanan di masa penjajahan, persma mengalami masa surut manakala harus turut berjuang secara fisik. Mendekati 1945, segenap elemen bangsa Indonesia bergabung dalam rangka membuka pintu gerbang kemerdekaan yang dikomandani Ir. Soekarno, tidak terkecuali persma.
Continue reading →

Melirik Kembali Fungsi Pers Mahasiswa

2 komentar
Pers Mahasiswa (Persma) seperti kita ketahui merupakan kelompok pemuda yang mendalami bidang kejurnalistikan yang bermukim di suatu perguruan tinggi. Mereka dipandang sebagai kaum inteklektual yang membawa perubahan secara progresif terhadap kondisi sosial. Kaum intelektual ini awalnya tergabung dalam organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) tahun 1942 menyerukan persatuan dengan dasar nasionalisme untuk mengusir cengkraman kolonialisme di Indonesia.
Tuntutan pemuda waktu itu dimuat dalam terbitannya yaitu majalah Hindia Poetra. Pemuda bergerak secara dinamis mulai dari kritiknya terhadap Volksraad (parlemen yang dibuat Hindia Belanda) agar sepenuhnya diubah menjadi parlemen rakyat. Misalnya kritik terhadap sewa tanah industri gula di Hindia Belanda yang menindas kaum tani. Hingga tuntutan berubahnya Hindia Poetra menjadi Indonesia Merdeka yang membedah secara detil konsepsi persiapan kemerdekaan. Indonesia Merdeka juga termasuk salah satu media yang pertama kali menyeru agar semua wilayah bekas jajahan Hindia Belanda bersatu membentuk NKRI.
            Perjuangan mahasiswa pada zaman penjajahan Belanda jauh berbeda dengan saat ini. Saat ini mahasiswa bergerak didalam kampus dengan kondisi sosial yang berbeda pula. Pemerintahan kampus sebagai miniatur negara didalamnya terdapat lembaga yang mempunyai fungsi eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Continue reading →

Labels